Sabtu, 08 Februari 2020

Nabi Sulaiman AS dan Ratu Negeri Saba' (Diplomasi Persuasif dan Koersif)

Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik-baiknya tidak akan ada yan bisa menandingi ciptaan tuhannya. Seperti yang kita ketahui Nabi-nabi yang wajib kita ketahui adalah 25 nabi dan rasul, salah satunya ialah Nabi Sulaiman AS, tugas sebagai nabi ialah menyampaikan pesan kepada umatnya dan menunjukan jalan yang benar memalui media dakwah, yang bisa disebut juga dengan diplomasi. Banyak kisah para Nabi yang disebutkan dalam Al-Qur'an, diantara kisah yang ada ialah kisah Nabi Sulaiman dalam berkomunikasi dengan Ratu Balqis dari Negeri Saba' terdapat cara yang sangat unik yang dilakukan oleh Nabi Sulaiman dalam mengajak Ratu negeri Saba' tersebut untuk mengikut dalam kebaikan.
Suatu hari, Nabi Sulaiman AS mengumpulkan seluruh bala tentaranya dari berbagai jenis makhluk yang ada tetapi ada salah satu dari mereka yang tidak hadir dalam barisan tersebut yaitu burung Hud-Hud yang sangat ia kenal  juga sangat dipercaya, tetapi pada saat itu tidak menemuinya. Karena, tidak kehadirannya maka ia akan menghukumnya dengan siksaan yang sangat pedih. Tak lama kemudian burun tersebut datang kepada Nabi Sulaiman AS dan berkata "aku mengetahui sesuatu yang belum kamu ketahui sebelumnya, aku datang dari negeri Saba' membawa suatu berita" ucap burung Hud Hud pada Nabi Sulaiman AS dilanjutkannya "Kudapati seorang perempuan yang memerintah dan disana dianugerahi segala bentuk apapun dan juga memiliki singgasana yang sangat besar, tapi yang sangat disayangkan perempuan tersebut dan kaumnya tidak menyembah Allah SWT, melainkan menyembah pada matahari" hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surah An-Naml  ayat 22-23.
Setelah mendapat berita dri Hud hud,Nabi Sulaiman ingin mengetahui dengan sendirinya ia mengirimkan surat kepada Ratu Balqis dan Nabi Sulaiman meminta Hud Hud untuk mengantarkannya. Dalam keadaan seperti ini nabi Sulaiman menggunakan tekhnik Diplomasi Koersif karena sifatnya yang sedikit mengancam dengan isi suratnya sebagai berikut : "Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan juga Penyayang, surat ini dariku Sulaiman. Janganlah engkau yang sangat bersikap sombong kepadaku berserah dirilah" setelah dibacakan surat tersebut Ratu balqis tidak mengambil keputusan dengan sendiri tetapi ia memberitahu kepada seluruh kaumnya dan bala tentaranya untuk mendengarkan isi surat tersebut. Hal ini menunjukan bahwa Ratu Balqis mengunakan cara komunikasi kelompok yang dilakukan satu orang kepada banyak orang.
Setelah itu, Ratu negeri saba mengirimkan banyak perhiasan, emas dan barang mewah lainnya yang disajikan oleh Ratu Balqis kepada Nabi Sulaiman. Setelah di datangkannya Nabi Sulaiman menolak hal itu semua dan meminta kepada para bala tentaranya untuk pulan dan kembali lagi dengan Sang Ratu. Nabi Sulaiman AS pun meminta kepada para pasukannya untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis yang berkenan saat itu ialah jin ifrit, dengan hanya kedipan mata singgasana Ratu Balqis sudah ada dihadapan Sulaiman, bahkan lebih bagus dari aslinya. Ratu Balqis sedang berada dalam perjalanan. Sesampainya ia sangat terpukau dengan singgasana yang ada bahkan ia tida mengenali singgasana milik dirinya. Ditunjukannya diplomasi persuasif dan berkomunikasi bersifat langsung. Nabi Sulaiman AS Sangat memegang teguh agama Allah SWT dan berbagai cara yang dilakukan oleh Nabi Sulaiman AS agar dapat mengajak yang hidup di zamannya kepada jalan yang benar. Kisah inipun diabadikan dalam Al-Qur'an Surah An-Naml sebagai pengingat serta pelajaran bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nama Allah ke 100

Dalam Al-qur'an hanya terdapat 99 nama Allah tang tertulis, dan ada satu yang menjadi rahasia yang selama ini banyak dicari ...